Sunday 2 March 2014

Permenungan Kis 20: 28-38 ; Yoh 17: 11-19



Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.E

Supaya mereka bersatuE inilah doa Yesus bagi para muridNya dalam bacaan Injil hari ini. Yesus seakan tahu bahwa perpecahan akan menjadi warna khusus dalam kehidupan para pengikutNya. Anehnya perpecahan itu justru terjadi hanya karena satu nama yang sama, yakni atas nama Yesus Kristus Tuhan yang bangkit itu. Usaha untuk kembali membengun persatuan di antara para pengikut Kristus hingga kini sejak digalakan. Paus Yohanes Paulus II, walau telah dimakan usia masih berjuang gigih mempromosikan persatuan di antara umat Kristen. Di Seminari Tinggi Ledalero, setiap tahun diadakan pertukaran mahasiswa/i dengan Sekolah Tinggi Theologi Protestan dari Kupang. Jadi nampak jelas bahwa banyak pihak kini berusaha membangun persatuan dan kesatuan di antara para pengikut Kristus, untuk mewujudkan apa yang diharapkan Yesus sebelum meninggalkan bumi ini. Tapi harus kita akui, sungguh berat untuk membangun persatuan di antara manusia. Sebagai contoh, dua manusia yang nampak baik dan saleh bersama-sama membangun hidup perkawinan, tak selalu mulus tanpa rintangan.

Ada satu hal yang layak disayangkan. Ketika banyak pihak berusaha membangun dan menggalakan persatuan kristianis ini, justru di sini, di forum diskusi pondok renungan ini kita saling menggigit menuntut siapa yang memiliki iman yang benar. Kita bahkan saling menuding pihak lain sebagai pihak yang miring dan kaku. Memang harus diakui pula bahwa justru karena perbedaan yang ada di antara kita itulah yang membuat kita berdiskusi. Namun hendaknya kita ingat satu hal, kita berdiskusi sebetulnya untuk saling memahami untuk selanjutnya menumpuk rasa saling menghormati lebih dari pada untuk menemukan kesalahan suatu pihak untuk selanjutnya memberikan judgement, untuk selanjutnya mengadili pihak lain.

Mari kita turut berjuang demi persatuan di antara semua pengikut Kristus dalam kehidupan kita setiap hari. Mari kita saling menghormati iman yang dihidupkan oleh masing pihak.